Konsep Pengelolaan Sampah

<div style="text-align: justify;"> <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html"><b>Konsep Pengelolaan Sampah</b></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kegiatan pengelolaan sampah dikenal beberapa konsep pengelolaan yang sudah diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia. Setidaknya ada 11 konsep pengelolaan sampah yang telah diterapkan di seluruh dunia, 5 diantaranya dalah sebagi berikut :</div> <div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3rXyDjH9wxzbh0vlW0IJYFRGQtKY5vmUjRUti24VmaxHLiQYMBhJIYFCHlZ1h0DuBfzUP0J5-4VwysbcMYAhpcUqIhrcUUnZMyTaNbf9F7u5MKrUUIJqnbPWKPUGT14QIZwVLoSOeuIo/s1600/TPS-ilegal-di-Ciliwung-Bale.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3rXyDjH9wxzbh0vlW0IJYFRGQtKY5vmUjRUti24VmaxHLiQYMBhJIYFCHlZ1h0DuBfzUP0J5-4VwysbcMYAhpcUqIhrcUUnZMyTaNbf9F7u5MKrUUIJqnbPWKPUGT14QIZwVLoSOeuIo/s1600/TPS-ilegal-di-Ciliwung-Bale.jpg" width="400" /></a></div> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>1. <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html">Konsep Hirarki Sampah atau Waste Hierachy</a></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hirarki sampah adalah sebuah <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html">konsep pengelolaan sampah</a> yang menitikberatkan pada kampanye meminimalisasi sampah. Konsep hirarki sampah ini juga lebih dikenal dengan istilah 3R atau Reduce Reuse dan Recycle.</div> <ul style="text-align: justify;"> <li><b><i>Reduce ( Mengurangi )</i></b>; berarti mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan Contohnya, Hindarkan menggunakan produk-produk sekali pakai, menghemat pemakaian air dan listrik, menghindarkan penggunaan kantong plastik sekali pakai saat berbelanja, dan jangan mempergunakan tisu atau lap sekali pakai. </li> </ul> <ul style="text-align: justify;"> <li><b>Reuse ( Memakai Kembali ) </b>; sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. misalnya memanfaatkan wadah kaleng bekas sebagai tempat pensil, botol bekas sebagai pot bunga, pakaian bekas sebagai lap dan sebagainya. </li> </ul> <ul style="text-align: justify;"> <li><b><i>Recycle ( Mendaur Ulang )</i></b>; sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.  Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut. </li> </ul> <ul style="text-align: justify;"> </ul> <div style="text-align: justify;"> <b>2.  <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html">Konsep Pengotor Membayar atau Polluter Pays Principle</a></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konsep pemgotor membayar berarti pihak-pihak yang menjadi penghasil sampah diharuskan membayar sejumlah uang sesuai dengan jumlah sampah atau polusi yang dihasilkan. Uang yang dibayarkan dan terkumpul kemudian akan dipergunakan untuk mengolah sampah tersebut secara layak sehingga tidak menimbulkan polusi sedikitpun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>3.<a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html"> Konsep Zero Waste </a></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konsep <i>zero waste</i> hampir memiliki kemiripan dengan konsep Reuse ( <i>Memakai Kembali</i> ), konsep zero waste tidak hanya bertujuan mengurangi jumlah sampah, konsep ini juga mengandung nilai-nilai ekonomis, efesiensi, dan keberadaban seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia menghargai benda miliknya dan akan berfikir dua kali sebelum membuangnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Konsep zero waste tidak hanya berlaku untuk pengelolaan sampah padat, tetapi juga mencakup penghematan pemakaian tenaga listrik, pemakain air bersih, pemakaian bahan bakar fosil dan sebagainya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>4. <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html">Konsep Perpanjang Tanggung Jawab Produsen atau Extended Producer Responsibillity</a></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Konsep perpanjangan tanggung jawab produsen</i> menitikberatkan kepada penghasil atau produsen berbagai produk yang berpotensi menjadi sampah di kemudian hari untuk memasukkan biaya kepedulian lingkungan ke dalam harga barang. Selanjutnya, produsen bertanggung jawab membayar pihak lain untuk menangani sampah dari produk yang mereka hasilkan tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> Sebagai contoh, perusahaan A yang memproduksi botol minuman wajib memasukkan biaya kepedulian lingkungan saat menentukan harga jual botolnya, selanjutnya perusahaan A wajib membayar pihak lain ( perusahaan atau organisasi lain ) untuk menangani pengelolaan sampah botol-botol produknya yang sudah tidak terpakai oleh konsumen atau sudah menjadi sampah. Penanganan botol-botol tersebut dapat meliputi kegiatan <i>Reuse</i> atau <i>Recycling</i>, tergantung pada perjanjian antara perusahaan penghasil botol tersebut dan pihak yang dibayarnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>5. <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/konsep-pengelolaan-sampah.html">Bayar Sesuai Sampah yang Kau Buang atau Pay As You Throw</a></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konsep  pengelolaan sampah ini hampir sama dengan prinsip <i><b>Pengotor Membayar</b></i> atau <i><b>Polluter Pays Principle, </b></i>tetapi konsep <i>bayar sesuai sampah yang kau buang</i> ini<i><b> </b></i>lebih detail dan biasanya diterapkan untuk sampah rumah tangga yang berada di sebuah pemukiman. Konsep ini menekankan pada jumlah  biaya yang harus ditanggung oleh si pembuang sampah saat ia membuang sampahnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Besarnya jumlah uang yang harus dibayar tergantung pada volume dan berat sampah yang dibuang. Jenis kantong sampah yang dipergunakan juga akan mempengaruhi besar biaya yang harus dibayar, semakin sulit kantong sampah tersebut diolah semakin mahal biaya yang akan dikenakan. Contohnya, penggunaan <i>trash bag</i> atau kantong sampah yang terbuat dari kantong plastik  tebal akan berbeda dengan penggunaan wadah dari styrofoam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konsep-konsep pengelolaan sampah ini sangat memungkinkan  diterapkan diberbagai negara seiring dengan peningkatan kesadaran akan kebersihan lingkugan di negara-negara tersebut.</div>

Konsep Pengelolaan Sampah

Konsep Pengelolaan Sampah Dalam kegiatan pengelolaan sampah dikenal beberapa konsep pengelolaan yang sudah diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia. Setidaknya ada 11 konsep pengelolaan sampah yang telah diterapkan di seluruh dunia, 5 diantaranya dalah sebagi berikut : 1. Konsep Hirarki …

Read more »

Operasional Bank Sampah

<a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Operasional Bank Sampah</a><br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUYHMTUH-BaK12y0HTVXeaIoFd4YBubV55CaqHdHsOIEB2a9i9PR-tgIsi9QKUXQ6hhS-Bo9vjHwLeseGtPzLuk2PEvmLbJehQhF3QI_KZ42OnsE1iQbKDrJPZ1fc2UYPZ0L5YZGTMo1A/s1600/RW04-klender.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Sosialisasi Operasional Bank Sampah  RW 04 Klender</a></td></tr> </tbody></table> 7. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Sampah Dalam Keadaan Bersih</a><br /> <ul> <li>Para nasabah yang akan menabung dimotivasi untk menabung sampah dalam keadan bersih, baik luar maupun dalamnya, dan dalam keadaan utuh tidal rusak atau robek. Hal ini  karena harga sampah dalam keadaan besih dan utuh lebih tinggi dibanding dalam keadaan kotor dan rusak.</li> </ul> 8. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Berat Minimun Sampah</a><br /> <ul> <li>Berat minimun sampah yang di setor diperlukan agar timbangan sampah lebih efisien dan pencatatan dalam buku tabungan lebih mudah, misalnya berat minumum sampah ditetapkan minimum 1 kg untuk setiap sampah. Sehingga para nasabah didorong untuk menyimpan terlebih dahulu tabungan sampahnya di rumah sebelum mencapai syarat berat minimum.</li> </ul> 9. Membawa Kantong Berbeda<br /> <ul> <li>Agar prose pemilahan berjalan dengan baik, para nasabah disarankan untuk membawa 3 kelompok besar sampah ke dalam 3 kantong yang berbeda, kantong pertama untuk sampah plastik, kantong kedua untuk sampah kertas, dan kantong ketiga untuk sampah logam.</li> </ul> 10. Sistem Bagi Hasil<br /> <ul> <li>Sistem bagi hasil dilaksanakan dihampir semua bank sampah yang besaran proporsinya tergantung hasil rapat pegurus bank sampah. hasil keputusan besarnya bagi hasil tersebut kemudian disoisalisasikan kepada semua nasabah. Besaran bagi hasil yang umum digunakan saat ini adalah 85 :15, 85 persen untuk nasabah dan 15 persen untuk pengelola bank sampah. Jatah 15 persen untuk bank sampah digunakan untuk kegiatan operasional bank sampah seperti pembuatan buku tabungan, fotokopi, pembelian alat tulis dan pembelian furnitur.</li> </ul> 11. Gaji Karyawan<br /> <ul> <li>Tidak semua bank sampah mampu membayar gaji karyawannya karena sebagian bank sampah dijalankan secara sukarela disaat waktu luang mereka. Namum jika pengelolaan bank sampah dilakukan dengan baik dan profesional, adalah suatu hal yang tidak sulit pengelola bank sampah mendapatkan gaji yang layak.</li> </ul> 12. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Nilai Tambah</a><br /> <ul> <li>Bank sampah dapat memperoleh nilai tambah dari penjualan plastik dalam bentuk bijih plastik karena harga plastik dalam bentuk bijih plastik 3 kali lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk botol tau gelas utuh. Peroalannya adalah jika plastik diproses dalam bijih plastik, diperlukan mesin khusus yang harganya cukup mahal, sekitar 12,5 juta. Kemampuan bank sampah untuk membeli mesin tersebut sangat terbatas, kecuali pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk hibah mesin atau bantuan dari pelaku usaha.</li> </ul> 13. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/05/operasional-bank-sampah.html">Indikator keberhasilan Program Bank Sampah</a><br /> <ul> <li>Terdapat tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program bank sampah, yaitu :</li> </ul> <ul><ul> <li>Meningkatnya kebersihan lingkungan</li> <li>Meningkatnya kesehatan masyarakat</li> <li>Mendatangkan penghasilan tambahan bagi masyarakat dan ada potensi pendapatan asli daerah.</li> </ul> </ul>

Operasional Bank Sampah

Operasional Bank Sampah Sosialisasi Operasional Bank Sampah  RW 04 Klender 7. Sampah Dalam Keadaan Bersih Para nasabah yang akan menabung dimotivasi untk menabung sampah dalam keadan bersih, baik luar maupun dalamnya, dan dalam keadaan utuh tidal rusak atau robek. Hal ini  karena harga sampah dalam …

Read more »

Definisi dan Jenis Sampah

<a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/definisi-sampah.html">Definisi Sampah</a><br /> <br /> Sampah adalah bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga dalam kondisi biasa atau kondisi utama barang tersebut. " Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun dalam proses alami yang belum memiliki nilai ekonomis." ( Ecolink 1996 )<br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/definisi-sampah.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNjRqaQNJ8Y77r0jiWM1QQdigwPH0M4OAqe4FBK5D7TnaBD1ff_Y3kHTAvoEDBPzMif2wBQCajWCJMAC5b8q9ykZEPzVaGAP0dYOKnSBYsAAFvEmOruavxlksltm1dgdv98wMOR2vJuPM/s1600/Jenis-Sampah.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/definisi-sampah.html">Definisi dan Jenis Sampah</a></td></tr> </tbody></table> <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/definisi-sampah.html">Menurut asalnya sampah dapat dikategorikan sebagai berikut</a> :<br /> <ol> <li>Sampah Rumah Tangga</li> <li>Sampah Kegiatan Komersial ; pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hoel, restoran, tempat hiburan.</li> <li>Fasilitas Sosial ; rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,klinil dll</li> <li>Fasilitas Umum ; terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, taman, jalan dll</li> <li>Sampah Industri</li> <li>Sampah hasil pembersihan saluran terbuka umum ; sungai, danau, pantai, irigasi dll.</li> </ol> <a href="http://banksampahjakarta.blogspot.com/2013/07/definisi-sampah.html">Jenis-jenis Sampah</a><br /> <ul> <li>Sampah Organik ; adalah sampah yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan maupun hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perkebunan, perikanan atau yang lain tanpa adanya proses kimiawi. Contoh sampah jenis ini adalah : sampah dedaunan, buah busuk, kotoran hewan, kotoran manusia, serbuk batang kayu. Samaph Organik ini adalah sampah yang mudah terurai dalam proses alami.</li> <li>Sampah Anorganik ; sampah anorganik atau Non-orgnik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau berasal dari proses industri. Contih ; Sampah palstik, pecahan kaca, potongan besi, potongan tembaga, botol kaleng bekas, limbah, asap pabrik atau asapa motor dan ban bekas. sampah jenis ini kebalikan dari sampah organik, yakni sampah yang tidak mudah diuraikan sehingga diberlaukan  cara khusus untuk mempercepat proses penguraiannya.</li> </ul> <br /> <br />

Definisi dan Jenis Sampah

Definisi Sampah Sampah adalah bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga dalam kondisi biasa atau kondisi utama barang tersebut. " Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun dalam proses alami yang belum memiliki nilai ekonomis." ( Ecolin…

Read more »

Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan

<a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html">Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan</a><br /> <br /> Salah satu pekerjaan rumah pemerintah dan bangsa Indonesia adalah belum terkelola dengan baik salah satu penyebab rusaknya lingkungan hidup yaitu faktor pembuangan sampah plastik.<br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJL93unNqbQvr5G5rfOfqfI1zTOAFmRR7sswwVxL0Vdr9XNkORuU1fVJbm5ulFw4J_MqBfdaKDnPPcY6uJF-f19Y1skfJhSFOXgR1Itmj4ZtkjI27KgSfFzSIcqSuzMXa8lqIexH9it9A/s1600/Sampah-Mengalir-di-Ciliwung.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html">Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan</a></td></tr> </tbody></table> Sekitar 500 milyar - 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia hanya dalam jangka waktu satu tahun. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya.. Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Jika sampah plastik ini dibentangkan maka dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat.<br /> <br /> Tingginya penggunaan plastik ini akan semakin meningkatkan  bahaya sampah plastik terhadap lingkungan. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html">Dampak negatif plastik</a> bahkan timbul sejak tahap proses produksinya di mulai, proses pembuatan plastik diketahui tidak hemat energi yaitu membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya.<br /> Sementara pada tahap pembuangan di tempat penimbunan akhir sampah (TPA), sampah plastik mengemisi gas rumah kaca ke atmosfer yang pada akhirnya akan berakibat pada meningkatnya pemanasan global.<br /> <br /> Kantong plastik yang telah terpakai dan menjadi sampah akan berbahaya dan sulit dikelola, diperlukan waktu yang panjang, puluhan bahkan ratusan tahun agar plastik dapat terdekomposisi atau terurai dengan sempurna.<br /> <br /> <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html">Dampak negatif sampah plastik</a> bukan saja karena proses terurainya yang membutuhkan waktu yang sangat panjang, tetapi saat teruraipun partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air.<br /> Jika sampah plastik dimusnahkan dengan cara dibakar maka akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu jika dalam proses pembakarannya tidak sempurna plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia.<br /> <br /> <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2013/07/bahaya-sampah-terhadap-lingkungan.html">Dampak negatif sampah plastik</a> juga dapat menjadi penyebab banjir, karena menyebabkan pendangkalan aliran sungai, menyumbat salura-saluran air, dan tanggul . Sungai, saluran air, maupun bendungan yang seharusnya terisi oleh air ketika hujan tiba, namun telah dipenuhi oleh sampah, sehingga saat hujan tiba sungai, saluran iar dan bendungan sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga airnya meluap dan membanjiri jalan dan pemukiman warga.<br /> <br />

Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan

Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan Salah satu pekerjaan rumah pemerintah dan bangsa Indonesia adalah belum terkelola dengan baik salah satu penyebab rusaknya lingkungan hidup yaitu faktor pembuangan sampah plastik. Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan Sekitar 500 milyar - 1 triliyun kant…

Read more »

Latar Belakang

<a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/latar-belakang.html">Latar Belakang</a><br /> <br /> Salah satu filosofi dasar ditetapakannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah bagaimana cara melihat sampah dari perspektif berbeda, yakni memandang sampah sebagai suatu yang mempunyai nilai guna dan manfaat. Sehingga membuang sampah secara percuma merupakan tindakan yang kurang tepat. Ungkapan yang diperkenalkan salah seorang praktisi pengelolaan sampah, yaitu "dulu sampah, sekarang berkah" adalah istilah yang sungguh tepat memaknai perubahan paradigma tentang sampah.<br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/latar-belakang.html"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhcLntQYcesxlsaa6w5QxnaNTSf-i89qZ0tdyjRfYVgIWgWtMDwPY-8NzcKPK0jn_LE960CyLNUQXRu8FCzNE1K0kc0_aK1zgdhlpPbJwrcV9QzqdrLB1u33VJYll2u96TG6IhF3z59c/s1600/latar-Belakang-penawara-Comp.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/latar-belakang.html">Latar Belakang Bank Sampah</a></td></tr> </tbody></table>  Sebagai upaya 'membumikan' perubahan paradigma tentang sampah tersebut, praktek mengelola dan memanfaatkan sampah harus menjadi langkah nyata baru kita dalam mengelola sampah. Tindakan nyata mengelola sampah dengan benar dapat dilakukan mulai dari yang paling sederhana, yaitu mengubah sampah menjadi kompos di rumah-rumah kita, sampai dengan mengolah dan memanfaatkan sampah dalam skala bisnis yang besar dengan menggunakan teknologi tinggi.<br /> Prinsip utama mengelola sampah yang benar adalah mencegah timbulnya sampah, menggunakan ualng sampah, dan mendaur ulang sampah. <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/prinsip-3r-dalam-pengelolaan-sampah.html">Itulah prinsip 3R (<b><i>reduce, reuse, recycle</i></b>).</a><br /> <br /> Jika prinsip tersebut dijalankan secara konsisten, maka akan mendatangkan manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan karena mampu mengurangi beban polutan bagi lingkungan hidup, mengurangi resiko kesehatan, menghemat penggunaan sumber daya alam dan energi, serta mendatangkan benefit ekonomi bagi banyak orang.<br /> <br /> Namun demikian praktiknya, <a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/prinsip-3r-dalam-pengelolaan-sampah.html">prinsip pengelolaan sampah dengan 3R</a> belum menjadi budaya dan kebiasaan orang kebanyakan, kegiatan daul ulang dan pemanfaatan sampah lebih banyak berupa wacana, bukan tindakan nyata.<br /> Saah satu kendala utama penyebab rendahnya tingkat guna ulang, daur ulang, dan pemanfaat sampah adalah masyarakat kita tidak terbiasa memilah sampah, baik di sumber maupun di tempat penampungan sementara.<br /> <br /> Para ahli dan praktisi 3R menyakini bahwa penentu keberhasilan kegiatan daur ulang adalah ditentukan oleh pemilahan sampah. Rumus umum para pelaku daur ulang menyatakan bahwa sampah yang dicampur,apalagi dalam keadaan kotor (<i><b>mixed and dirty</b></i>) nilainya adalah nol. Nilai sampah akan melonjak berlipat ganda ketika sampah dipilah sesuai jenisnya dan dalam keadaan bersih.<br /> <br /> Keberhasilan Jepang dalam daur ulang di tingkat rumah tangga yang mencapai 70-80% ditentukan oleh sangat baiknya prosedur pemilahan dan pengumpulan sampah yang dilakukan masyarakat. Di  Jepang umumnya sampah dipilah menjadi sampah yang dapat didaur-ulang (<a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/prinsip-3r-dalam-pengelolaan-sampah.html"><b><i>recyclable</i></b></a>) seperti PET botol dan kaleng minuman (<i><b>can</b></i>), kertas, serta yang dapat dibakar (<i><b>combustible</b></i>).<br /> <br /> Jerman juga memiliki cerita sukses mengenai pentingnya memilah sampah. Pada tahun 1990, Jerman hanya mampu mendaur-ulang sampah hanya sebesar 13% dengan memilah sampah hanya terbatas pada jenis bio-waste, kertas, dan gelas. Tahun 2004 angka presentase daur ulang meningkat tajam menjadi 56%. Sukses tersebut dihasilkan karena Jerman menambah satu item, sampah wajib pilah, yaitu kemasan, dan menjalankan prosedur pemilahan dengan ketat dan konsisten.<br /> <br /> Kesuksesan terkait pemilahan sampah sebetulnya bukan milik negara lain saja. Indonesia dengan caranya sendiri bahkan melahirkan ide inovatif yang cerdas tentang bagaimana caranya mengajak masyarakat memilah sampah. Dengan cara cerdas ini akhirnya masyarakat terdidik untuk memilah sampah dengan kesadaran sendiri. Praktek Bank Sampah yang berkembang saat ini di Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta yang dipelopori oleh Bambang Suwerda adalah cerita sukses orang Indonesia memilah sampah. <br />

Latar Belakang

Latar Belakang Salah satu filosofi dasar ditetapakannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah bagaimana cara melihat sampah dari perspektif berbeda, yakni memandang sampah sebagai suatu yang mempunyai nilai guna dan manfaat. Sehingga membuang sampah secara percuma merup…

Read more »

Mekanisme Bank Sampah

<a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/mekanisme-bank-sampah.html"> Mekanisme Bank Sampah</a><br /> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/mekanisme-bank-sampah.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7wEFX_210k7JATxJUit0R9zxVvjQ_0fP_zMTLSrvrHZPXynQmbfk-euuC0P-piG1yn6QA2C9jkfj4U1n37W1GSA9b4XViiJ9L726YVFfQ1rZS_VIzFVmIXYAc-UODPDq7Nxt_dIPbno/s1600/Mekanisme-Bank-Sampah-B.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.banksampahjakarta.com/2014/04/mekanisme-bank-sampah.html">Mekanisme Bank Sampah</a></td></tr> </tbody></table> 1. Pemilahan sampah skala rumah tangga<br /> 2. Penyetoran<br /> 3. Penimbangan<br /> 4. Pencatatan<br /> 5. Hasil sampah dilaporkan dimasukan ke dalam buku tabungan <br />

Mekanisme Bank Sampah

 Mekanisme Bank Sampah Mekanisme Bank Sampah 1. Pemilahan sampah skala rumah tangga 2. Penyetoran 3. Penimbangan 4. Pencatatan 5. Hasil sampah dilaporkan dimasukan ke dalam buku tabungan …

Read more »